tungkul ka jukut, tanggah ka sadapan
Jumat, 14 November 2014
Kamis, 06 November 2014
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR AGRONOMI
TANAMAN KACANG
TANAH (MONOKULTUR)
“Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Dasar - Dasar Perlindungan
Tanaman”
Dosen
Pengampu : Andree Syailendra,S.P.,M.Si.
Disusun
Oleh:
Nama
: Sarnata
NIM
: 4441121298
Kelas II b Agribisnis
JURUSAN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SULTAN
AGENG TIRTAYASA
2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami
panjatkan kepata Tuhan yang Maha Esa karena telah memberikan kami kesempatan
untuk menyelesaikan laporan dasar-dasar agronomi ini. Laporan ini kami buat
dengan semaksimal mungkin agar dapat menghasilkan laporan akhir yang maksimal
berdasarkan data yang aktual, faktual, berdasarkan hasil praktikum dan
pengamatan kami di lapangan.
Praktikum
dasar agronomi ini merupakan praktikum yang membantu mahasiswa dalam memperoleh
ilmu dasar teknik budidaya pertanian,
baik secara mookultur maupun tumpang saru. Kelompok kami diberi kesempatan
untuk mempraktekkan budidaya kacang tanah secara monokultur di lahan belakang
Universitas Terbuka.
Alasan
dibuatnya laporan ini adalah sebagai persyaratan dari mata kuliah dasar
agronomi dan juga sebagai bukti telah dilakukannya praktikum ini. Selain itu,
laporan ini juga berisi hasil analisis dan reproduksi hasil dari penelitian dan
pengamatan kelompok kami di lapangan.
Terima kasih dan
penghargaan kami sampaikan kepada Tuhan yang Maha Esa dan para dosen dan
asisten yang memfasilitasi kami dengan bahan dan informasi. Terakhir, kami
ingin mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang saling mendukung dan
orang tua kami di rumah yang turut mendoakan kami agar semuanya berlangsung
dengan baik.
Penyusun
Sarnata
4441121298
DAFTAR ISI
COVER…………………………………………………………………………….i
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mata
kuliah Dasar-dasar Agronomi adalah mata kuliah yang berisikan prinsip-prinsip
dasar pengusahaan tanaman, pengenalan faktor-faktor produksi dan pengaruhnya
terhadap pertumbuhan tanaman. Kegiatan praktikum diselenggarakan sebagai sarana
untuk melengkapi dan mendukung pemahaman terhadap teori yang diberikan dalam
perkuliahan.
Praktikum
lapangan Dasar-dasar Agronomi merupakan serangkaian kegiatan di kebun percobaan
yang berisikan materi identifikasi dan praktik kegiatan budidaya tanaman.
Melalui praktikum ini mahasiswa akan memperoleh pengalaman empiris melakukan
kegiatan mulai dari pembukaan lahan, pengenalan tanaman, penggunaan sarana produksi (benih,
pupuk, pestisida), penanaman benih, pembibitan tanaman, pemeiharaan tanaman,
pemupukan, pengendalian hama dan penyakit, dan pemanenan.
Salah
satu praktik budidaya tanaman yang sering dilakukan adalah budidaya tanaman
kacang tanah ( Arachis hypogaea L. ).
Untuk memperoleh hasil tanaman yang tinggi dapat dilakukan manipulasi genetik
maupun lingkungan. Manipulasi lingkungan dimaksudkan agar tanaman memperoleh
faktor-faktor pertumbuhan seperti hara air, cahaya dan ruang tumbuh yang
optimal. Manipulasi lingkungan tersebut diantaranya adalah pengaturan populasi
tanaman atau konfigurasi tanaman. Populasi tanaman maupun konfigurasi tanaman
akan mempengaruhi efisiensi tanaman dalam memperoleh faktor-faktor tumbuh atau
kondisi iklim mikronya.
Ada
hubungan antara habitus suatu varietas dengan persyaratan pengaturan tanaman
yang akhirnya berpengaruh pada pertumbuhan dan hasil. Hal ini berkaitan dengan
percabangan, ketegakan batang dan sudut daun yang berbeda-beda. Demikian pula
terbentuknya buku subur atau produktif, pengisian biji yang akhirnya
berpengaruh pada hasil panen.
Populasi
tanaman ditentukan oleh jarak tanam atau jumlah tanaman per rumput (hill). Peningkatan populasi tanaman
sampai dengan tingkat tertentu dapat meningkatkan produktivitas lahan. Namun,
setelah mencapai produktivitas maksimum, peningkatan populasi akan menurun,
sedangkan produktivitas per tanaman kemungkinan memiliki pola tetap sampai
dengan tingkat populasi tertentu kemudian menurun,. Terdapat hubungan antara
populasi dengan Indeks Luas Daun (ILD) atau Leaf Areal Index (LAI) dan
produktivitas.
Didalam
penilitian sangat erat kaitan nya dengan pengamatan, penting nya penelitian
disini sebagai suatu cara yang dilakukan untuk mencapai keberhasilan suatu
penilitian, banyak define daripada pengamatan itu sendiri. Pengamatan dapat di
bagi menjadi 2 yaitu pengamatan kuantitatif dan pengamatan kualitatif.
Pengamatan
kualitatif adalah pengamatan yang dilakukan alat indra tanpa mengacu kepada satuan pengukuran baku tertentu, tidak menggunakan alat ukur.
Contohnya pengamatan warna daun, pengamatan rasa buah-buahan, pengamatan bentuk
paruh burung, pengamatan bentuk biji-bijian.
Pengamatan
kuantitatif adalah pengamatan yang dilakukan dengan menggunakan alat ukur yang
mengacu pada satuan baku tertentu.
Contohnya pengamatan panjang daun, pengamatan lebar daun, pengamatan berat
biji,pengamatan jumlah daun, pengamatan tinggi batang dll.
Berdasarkan tipe
data kualitatif maka terdapat 4 (empat) macam tipe pengumpulan data, yaitu
observasi, wawancara, dokumen, alat-alat audiovisual. Atas dasar hal tersebut
penulis mengklasifikasi kan teknik pengumpulan informasi (data) menjadi 3
(tiga) jenis, yaitu observasi, wawancara, dokumen, sedangkan alat-alat
audiovisual penulis sebut sebagai alat bantu pengumpulan data. Selanjutnya
masing-masing teknik pengumpulan data tersebut akan diuraikan pengertian dan
ciri-cirinya.
1.2 Tujuan
Mahasiswa dapat memahami teknik-teknik
budidaya tanaman secara baik dan benar, serta dapat melakukan pengamatan kualitatif dan kuantitatif secara benar terhadap setiap peubah
pertumbuhan tanaman dan dapat mengkolerasikan antara data peubah ke dalam
bentuk informasi sederhana dan lengkap.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Monokultur
Pertanaman
tunggal atau monokultur adalah salah satu cara budidaya di lahan pertanian
dengan menanam satu jenis tanaman pada satu areal. Cara budidaya ini meluas
praktiknya sejak paruh kedua abad ke-20 di dunia serta menjadi penciri
pertanian intensif dan pertanian industrial. Monokultur menjadikan penggunaan
lahan efisien karena memungkinkan perawatan dan pemanenan secara cepat dengan
bantuan mesin pertanian dan menekan biaya tenaga kerja karena wajah lahan
menjadi seragam. Kelemahan utamanya adalah keseragaman kultivar mempercepat
penyebaran organisme pengganggu tanaman (OPT, seperti hama dan penyakit
tanaman).
Pertanaman
kacang, padi, jagung, atau gandum sejak dulu bersifat monokultur karena
memudahkan perawatan. Dalam setahun, misalnya, satu lahan sawah ditanami
hanya padi, tanpa variasi apa pun. Akibatnya hama atau penyakit dapat bersintas
dan menyerang tanaman pada periode penanaman berikutnya. Pertanian pada masa
kini biasanya menerapkan monokultur spasial tetapi lahan ditanami oleh tanaman
lain untuk musim tanam berikutnya untuk memutus siklus hidup OPT sekaligus
menjaga kesehatan tanah. Monokultur menghasilkan hasil yang besar dengan
memanfaatkan kemampuan tanaman 'untuk memaksimalkan pertumbuhan di bawah
tekanan kurang dari spesies lain dan struktur tanaman lebih seragam.
a.
Kelebihan sistem monokultur :
Teknis budidayanya relatif mudah
karena tanaman yang ditanam maupun yang dipelihara hanya satu jenis.
b.
Kelemahan sistem monokultur :
Tanaman relatif mudah terserang
hama maupun penyakit.
2.2 Kacang Tanah
2.2.1.
Klasifikasi Kacang Tanah
Kacang tanah adalah salah satu tanaman ekonomi yang mengandung lemak dan
protein dan mampu tumbuh
dilahan kering. Meskipun demikian, pertumbuhan dan produksinya tergantung pada tersedianya air. Pada
lahan kering, ketersediaan air sangat tergantung pada hujan.
Tanaman kacang tanah (Arachis hypogaea, L.) merupakan tanaman yang berasal dari benua Amerika, khususnya dari daerah
Brazilia (Amerika Selatan).
Awalnya kacang
tanah dibawa dan disebarkan ke benua Eropa, kemudian menyebar ke benua Asia sampai ke
Indonesia (Purwono dan Purnamawati, 2007).
Dalam dunia
tumbuhan, tanaman kacang tanah diklasifikasikan sebagai berikut:
Kingdom
|
Plantae
|
Divisi
|
Spermatophyta
|
Sub-Divisi
|
Angiospermae
|
Klass
|
Dicotyledonae
|
Ordo
|
Rosales
|
Famili
|
Papilionaceae
|
Genus
|
Arachis
|
Spesies
|
Arachis hypogaea, L.
|
2.2.2.
Syarat Tumbuh Kacang Tanah
1. Iklim
Curah hujan
antara 800-1.300 mm/tahun. Suhu udara sekitar 28-320C. Kelembaban udara
berkisar 65-75 %. Penyinaran matahari penuh dibutuhkan, terutama kesuburan daun
dan perkembangan besarnya kacang.
2. Media Tanam
Jenis tanah yang sesuai adalah tanah gembur / bertekstur ringan dan
subur. pH antara 6,0-6,5. Kekurangan air
akan menyebabkan tanaman kurus, kerdil, layu dan akhirnya mati. Drainase dan
aerasi baik, lahan tidak terlalu becek dan kering baik bagi pertumbuhan kacang
tanah.
3. Ketinggian Tempat
Ketinggian penanaman optimum 50 – 500 m dpl, tetapi masih dapat tumbuh
dibawah ketinggian 1.500 m dpl.
2.2.3. Morfologi Tanaman Kacang Tanah
a. Bunga
Bunga kacang tanah terdapat pada
ketiak daun yang berada dekat dengan tanah. Masing-masing pembungaan memiliki
2-5 kuntum bunga. Bunga tersusun atas sebuah hifantium berbentuk tabung yang
panjangnya 4-6 cm. Hifantium adalah gabungan bagian pangkal kelopak, mahkota,
dan tabungsari. Warna mahkota bunga bervariasi dari kuning pucat sampai jingga
merah. Tangkai sari berjumlah sepuluh dengan 2-6 bakal biji. Setelah terjadi pembuahan
akan terbentuklah bentukan yang mirip tangkai, yang disebut ginifor. Ginofor
ini akan tumbuh menuju ke dalam tanah menjadi buah matang yang disebut polong.
Jika jarak antara ginofor dan tanah lebih dari 15 cm ginofor ini akan gagal
mencapai tanah dan ujungnya akan mati. Kacang tanah dapat tumbuh dengan baik
pada keadaan tanah yang gembur dan cukup kering. pH tanah yang optimum bagi
pertumbuhan kacang tanah adalah sebesar 5,5-6,5. sedangkan suhu rata-rata
optimumnya adalah 30oC dan pertumbuhan akan terhenti pada suhu 15oC.
Curah hujan antara 500mm-600mm yang tersebar merata selama masa pertumbuhannya.
b. Akar
Kacang tanah
berakar tunggang dengan akar cabang yang tumbuh tegak lurus. Akar cabang ini
mempunyai bulu akar yang bersifat sementara yang berfungsi sebagai penyerap
hara. Bulu akar ini dapat juga mati dan dapat bersifat permanen. Jika bersifat
permanen terus, bulu akar ini berfungsi sebagai penyerap unsure hara dari dalam
tanah. Kadang polongnya memiliki alat penghisap seperti bulu akar yang
berfungsi menyerap unsure hara pula.
Akar samping
atau akar serabut tanaman terdapat bintil bintil atau modul yang berisi bakteri
yang sering di sebut dengan Rhizobium sp. Bakteri ini mampu mengikat zat lemas
( nitrogen ) bebas dari udara. Pemberian pupuk nitrogen seperti urea akan
membuat bakteri menjadi malas untuk mengikat nitrogen sehongga produksi polong
meningkat.
c. Batang
Berbentuk
cabang percabangan terdiri dari dua jenis yaitu dengan cabang vegetatif dan
cabang reproduktif. Cabang vegetatif dicirikan dengan adanya daun sisik yang
disebut katofil yang terdapat pada 2 buku pertama pada cabang. Cabang vegetatif
sekunder dan tertier dapat berkembang dari cabang vegetatif primer.
d. Daun
Daun pada
batang utama tersusun spirat, pada cabang vegetatif primer tersusun berseling,
berdaun 4, dengan 2 pasang daun duduk berhadapan berbentuk membundar telur
sungsang berukuran 3 – 7 cm x 2 – 3 cm, panjang tangkai daun 3 – 7 cm, terdapat
bagian yang menggembung pada dasar tangkai daun pada dasar setiap daun. Hal ini
merupakan ciri adanya pergerakan pada malam hari yaitu tangkai daun akan
menggulung ke bawah dan daun akan menggulung ke atas sampai keduanya
bersentuhan.
e. Buah
Kacang tanah
berbuah polong. Polongnya terbentuk setelah terjadi pembuahan. Bakal buah tersebut
tumbuh memanjang.inilah yang disebut dengan ginofera yang akan menjadi tangkai
polong. Cara pembentukan polong adalah mula mula ujung ginofora tumbuh
meruncing ke atas. Setelah tumbuh ginofora tersebut melengkung ke bawah dan
masuk kedalam tanah. Setelah menembus tanah, ginofora mulai membentuk polong.
Pertumbuhan ginofora akan terhenti setelah membentuk polong. Panjang ginofora
dapat mencapai 18 cm. ginofora terbentuk di udara atau diatas tanah sedangkan
buah terbentuk di dalam tanah. Ginofora yang terbentuk di bagian cabang atas
tidak mampu masuk ke dalam tanah, sehingga tidak dapat terbentuk polong. Ujung
polong ada yang tumpul dan ada yang runcing. Dua biji dalam polong ada yang
berbentuk pinggang dan ada juga yang tidak berbentuk pinggang.Buah polong berbentuk silindris, berisi 1 – 6 biji buah yang siap dipanen
memiliki ciri warna coklat kehitam-hitaman.
f. Biji
Setiap biji
diliputi oleh selaput biji tipis berwarna antara putih hingga merah muda,
merah, ungu, coklat kemerahan dan sedikit kecoklatan. Setiap biji memiliki dua
keeping biji yang lebar, epikotil dengan daun dan tunas primordial, hipokotil
dan akar primer. Biji yang akan dijadikan benih yang baik memiliki
syarat-syarat sebagai berikut :
Berasal dari tanaman yang baru dan varietas unggul
Daya tumbuh yang tinggi (lebih dari 90 %) dan sehat
Kulit benih mengkilap, tidak keriput, dan cacat
Murni atau tidak bercampur dengan varietas lain
Kadar air benih berkisar 9 – 12 %
2.2.4. Varietas
Varietas unggul kacang tanah
ditandai dengan karakteristik sebagai berikut:




Tabel Deskripsi Varietas Unggul Kacang
Tanah dan Ketahanannya Terhadap Penyakit Utama
Varietas
|
Umur (hari)
|
Hasil (ton/ha)
|
Warna Biji
|
Tahan Terhadap Penyakit
|
||
Layu
|
Karat
|
Busuk Daun
|
||||
Gajah
|
100
|
1,5 - 1,7
|
Ros
|
T
|
P
|
P
|
Kidang
|
100
|
1,5 - 1,7
|
Merah
|
T
|
P
|
P
|
Macan
|
100
|
1,5 - 1,7
|
Ros
|
T
|
P
|
P
|
Banteng
|
100
|
1,5 - 1,7
|
Ros
|
T
|
P
|
P
|
Tapir
|
100
|
1,7 – 2,5
|
Ros
|
T
|
P
|
P
|
Tupai
|
100
|
1,7 – 2,5
|
Merah
|
T
|
P
|
P
|
Pelanduk
|
100
|
1,8 – 2,5
|
Merah
|
T
|
P
|
P
|
Rusa
|
105
|
1,7 – 2,5
|
Cokelat
|
T
|
T
|
T
|
Anoa
|
105
|
1,7 – 2,5
|
Ros
|
T
|
T
|
T
|
Kelinci
|
95
|
2,0 – 3,0
|
Ros
|
Tol
|
Tol
|
Tol
|
Landak
|
89
|
1,8 – 2,5
|
Merah
|
Tol
|
T
|
T
|
Mahesa
|
95
|
1,0 – 2,5
|
Ros
|
T
|
AT
|
AT
|
Badak
|
95
|
1,5 – 2,6
|
Ros
|
T
|
Tol
|
Tol
|
Biawak
|
90
|
1,1 – 3,3
|
Ros
|
T
|
-
|
AT
|
Komodo
|
90
|
1,4 – 3,3
|
Ros
|
T
|
-
|
T
|
Simpai
|
95
|
1,1 – 2,5
|
Merah
|
AT
|
T
|
-
|
Trenggiling
|
95
|
1,1 – 2,5
|
Ros
|
AT
|
T
|
-
|
Zebra
|
95
|
1,8 – 3,5
|
Ros
|
T
|
T
|
Tol
|
2.3 Pupuk
Setiap
kemasan pupuk dilengkapi dengan label yang menunjukkan jenis dan jumlah unsur
hara yang dikandungnya. Kadangkala petunjuk pemakaiannya juga dicantumkan pada
kemasan. Karena itu sangat penting untuk mambaca label kandungan pupuk sebelum memutuskan
untuk membelinya.
Selain
menentukan jenis pupuk yang tepat, perlu juga diketahui cara aplikasi yang
benar, sehingga takaran pupuk yang diberikan dapat lebih efisien. Kesalahan
dalam aplikasi, baik cara maupun takaran akan berakibat pada terganggunya
pertumbuhan tanaman tidak seperti yang kita harapkan, bahkan unsur hara yang
dikandungnya tidak dapat dimanfaatkan oleh tanaman.
Pupuk,
dalam arti luas mencakup semua bahan yang ditambahkan kedalam tanah untuk
memberikan unsur tertentu yang penting bagi pertumbuhan tanaman. Akan tetapi
istilah pupuk biasanya dimaksudkan untuk pupuk yang dibuat oleh pabrik. Perlu
juga difahami bahwasanya pupuk tidak mengandung hara tanaman dalam bentuk unsur
seperti nitrogen, fosfor atau kalium, tetapi hara tersebut dalam bentuk senyawa
yang dapat menyediakan bentuk ion hara yang dapat diserap oleh tanaman. Pupuk
yang digunakan pada kali ini adalah pupuk nonorganik, yaitu:
2.3.1
Pupuk NPK Mutiara

N=15 % , P=15 %, K=15%, MgO= 2 %, S=2%.
Pupuk NPK
Daun Mutiara merupakan pupuk majemuk yang dibuat dari bahan-bahan bermutu dan
berkualitas. Komposisi unsur hara pada pupuk NPK Daun
Mutiara dapat disesuaikan dengan jenis tanah dan jenis tanaman yang di
budidayakan.
Pupuk NPK Daun Mutiara dibuat melalui
proses industri berteknologi sehingga dihasilkan butiran yang homogen.
MANFAAT PUPUK NPK DAUN
MUTIARA
- Menjadikan daun tanaman lebih hijau segar dan banyak mengandung butir hijau daun yang penting bagi proses fotosintesa.
- Mempercepat pertumbuhan tanaman , mempercepat pencapaian tinggi tanaman maksimum dan jumlah anakan maksimum.
- Memacu pertumbuhan akar , perakaran lebih lebat sehingga tanaman menjadi sehat dan kuat.
- Menjadikan batang lebih tegak , kuat , dan mengurangi resiko rebah.
- Meningkatkan daya tahan terhadap serangan hama penyakit tanaman dan kekeringan.
- Memacu pembentukan bunga mempercepat pemasakan biji sehingga panen lebih cepat.
- Menambah kandungan protein.
- Memperlancar proses pembentukan gula dan pati.
- Memperbesar ukuran buah umbi , serta butir biji – bijian
- Meningkatkan ketahanan hasil selama pengakutan dan penyimpanan.
KEUNTUNGAN MENGGUNAKAN PUPUK
NPK DAUN MUTIARA
- Biaya pengangkutan , penyimpanan dan pemakaiaanya lebih murah.
- Kandungan unsur hara dalam setiap butiran merata, menjamin penyediaan hara lebih tepat sejak dini.
- Unsur unsur hara yang terkandung lebih berimbang.
- Berbentuk butiran yang lebih mudah pemakaiaanya.
- Tidak ada resiko salah dalam mmencampur dan menggunakannya di lapangan.
- Dikemas dalam kntong plastic ukuran 20 Kg, 25 Kg dan 50 Kg sehingga mmemudahkan proses pengangkutan.
KEUNGGULAN PUPUK NPK DAUN
MUTIARA
- Pupuk NPK Daun Mutiara di buat melalui proses industri berteknologi tinggi sehingga dihasilkan butiran yang homogen.
- Pupuk NPK Daun Mutiara dapat digunakan untuk semua jenis tanaman serta pada berbagai kondisi lahan iklim dan lingkungan.
- Penggunaan Pupuk NPK Daun Mutiara menjamin diterapkannya trknologi pemupukan berimbang sehingga dapat meningkatkan produksi dan mutu hasil pertanian.
- Pupuk NPK Daun Mutiara dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi pemupukan , mudah dalam aplikasi serta memiliki sifat sifat agronomis yang menguntungkan.
BAB III METODOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum ini di mulai sejak tanggal 19 maret s/d 21 mei 2013 dan dilaksanakan setiap satu minggu sekali pada hari
selasa. Bertempat di lahan praktikum Dasar-dasar Agronomi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
di Kampung Lebak Gempol, Belakang Universitas Terbuka, Serang, Banten.
3.2 Alat dan Bahan praktikum
Alat yang digunakan dalam praktikun antara
lain: cangkul, sabit, patok, tugal, tali rafia,
ember, penggaris (alat pengukur), alat tulis, timbangan (pasca panen).
Bahan yang digunakan antara lain: benih
kacang tanah, pupuk NPK mutiara,
furadan, dan Air.
3.3 Cara Kerja
a. Membuka lahan dengan memotong rumput liar menggunakan sabit di minggu pertama praktikum.
b. Penggemburan lahan menggunakan cangkul.
c. Pemberian jarak tanam menggunakan tali rafia dan
patok
d. Jarak tanam 25 cm x 20cm, kemudian di beri lubang sedalam satu ruas jari
e. Masukkan benih kedalam lubang dengan ketentuan
2benih/lubang, kemudian taburi furadan dan pupuk npk disekitar lubang dengan
tujuan agar benih tidak dimakan oleh serangga dan pemberian pupuk agar cukup
unsur hara di dalam tanah.
f. Siram dengan air, lakukan penyiraman 1-2 kali sehari tergantung cuaca..
g. Jika tanaman tidak tumbuh kita dapat lakukan
penyulaman di lubang yang sama secepatnya agar waktu panen tidak selang jauh.
h. Setiap minggu lakukan pengamatan dan penyiangan terhadap gulma yang tumbuh.
i. Lakukan juga penjarangan, agar tanaman tumbuh dengan
subur
j. Lakukan pembumbunan jika akar tanaman sudah terlihat
keluar, agak tanaman tetap tegak
k. Jika daun tanaman sudah layu atau kering, sebaiknya
di cabut dan di bersihkan
3.4 Parameter Praktikum
a. Tinggi tanaman dari minggu ke minggu.
b. Jumlah daun yang bertambah.
c. Banyaknya polong kacang dalam
satu tanaman.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
Dari 15 sampel
tanaman kacang tanah yang diambil, didapatkan hasil sebagai berikut :
a. Data
hasil pengamatan dari minggu ke minggu
Minggu ke-1 (9 April 2013)
Sampel
|
Letak baris
|
Tinggi tanaman (cm)
|
Jumlah daun
|
1
|
2
|
13
|
6
|
2
|
3
|
16
|
7
|
3
|
4
|
13
|
7
|
4
|
4
|
16
|
9
|
5
|
5
|
15
|
11
|
6
|
5
|
14
|
10
|
7
|
5
|
15
|
10
|
8
|
6
|
14
|
8
|
9
|
6
|
15
|
13
|
10
|
6
|
14
|
13
|
11
|
6
|
14
|
10
|
12
|
6
|
17
|
11
|
13
|
7
|
13
|
10
|
14
|
7
|
15
|
11
|
15
|
8
|
15
|
16
|
Minggu ke-2 (16 April 2013)
Sampel
|
Letak baris
|
Tinggi tanaman (cm)
|
Jumlah daun
|
1
|
2
|
18
|
20
|
2
|
3
|
18
|
27
|
3
|
4
|
16
|
21
|
4
|
4
|
20
|
24
|
5
|
5
|
24
|
24
|
6
|
5
|
17
|
16
|
7
|
5
|
18
|
17
|
8
|
6
|
19
|
17
|
9
|
6
|
17
|
25
|
10
|
6
|
19
|
25
|
11
|
6
|
18
|
19
|
12
|
6
|
19
|
21
|
13
|
7
|
22
|
23
|
14
|
7
|
19
|
22
|
15
|
8
|
20
|
25
|
Minggu ke-3 (23 April 2013)
Sampel
|
Letak baris
|
Tinggi tanaman (cm)
|
Jumlah daun
|
1
|
2
|
23
|
26
|
2
|
3
|
21
|
38
|
3
|
4
|
24
|
43
|
4
|
4
|
25
|
37
|
5
|
5
|
37
|
22
|
6
|
5
|
23
|
37
|
7
|
5
|
22
|
29
|
8
|
6
|
29
|
32
|
9
|
6
|
27
|
37
|
10
|
6
|
24
|
40
|
11
|
6
|
23
|
31
|
12
|
6
|
23
|
37
|
13
|
7
|
27
|
43
|
14
|
7
|
25
|
38
|
15
|
8
|
27
|
35
|
Minggu ke-4 (30 April 2013)
Sampel
|
Letak baris
|
Tinggi tanaman (cm)
|
Jumlah daun
|
1
|
2
|
30
|
30
|
2
|
3
|
32
|
51
|
3
|
4
|
32
|
57
|
4
|
4
|
35
|
55
|
5
|
5
|
33
|
44
|
6
|
5
|
30
|
52
|
7
|
5
|
30
|
32
|
8
|
6
|
38
|
42
|
9
|
6
|
35
|
47
|
10
|
6
|
34
|
58
|
11
|
6
|
34
|
41
|
12
|
6
|
33
|
56
|
13
|
7
|
36
|
66
|
14
|
7
|
37
|
54
|
15
|
8
|
36
|
51
|
Minggu ke-5 (7 Mei 2013)
Sampel
|
Letak baris
|
Tinggi tanaman (cm)
|
Jumlah daun
|
1
|
2
|
39
|
33
|
2
|
3
|
41
|
53
|
3
|
4
|
41
|
65
|
4
|
4
|
36
|
62
|
5
|
5
|
43
|
48
|
6
|
5
|
40
|
33
|
7
|
5
|
41
|
47
|
8
|
6
|
43
|
65
|
9
|
6
|
44
|
66
|
10
|
6
|
43
|
62
|
11
|
6
|
43
|
53
|
12
|
6
|
34
|
70
|
13
|
7
|
43
|
79
|
14
|
7
|
38
|
60
|
15
|
8
|
40
|
53
|
- Menghitung Berat Basah Kacang Tanah
Sampel
|
Daun
|
Polong
|
Jumlah bintil akar
|
Berat akar
|
Berat batang
|
||
Jumlah
|
Berat
|
Jumlah
|
Berat
|
||||
1
|
60
|
45,70
|
22
|
19,95
|
79
|
6,71
|
27,71
|
2
|
83
|
59,05
|
35
|
33,25
|
153
|
10,69
|
43,20
|
3
|
81
|
68,58
|
25
|
26,76
|
139
|
5,82
|
43,00
|
4
|
93
|
61,21
|
31
|
29,51
|
148
|
9,14
|
39,87
|
5
|
65
|
43,17
|
22
|
19,45
|
134
|
6,35
|
36,82
|
6
|
80
|
51,30
|
23
|
22,40
|
151
|
7,00
|
36,55
|
7
|
67
|
51,94
|
20
|
17,07
|
94
|
5,84
|
37,35
|
8
|
78
|
67,23
|
27
|
25,06
|
194
|
11,59
|
35,50
|
9
|
70
|
52,65
|
20
|
24,39
|
191
|
7,49
|
38,15
|
10
|
75
|
51,05
|
26
|
26,99
|
247
|
7,67
|
38,57
|
11
|
66
|
45,25
|
25
|
24,20
|
161
|
7,70
|
27,75
|
12
|
104
|
62,01
|
38
|
36,73
|
178
|
8,41
|
28,90
|
13
|
104
|
69,19
|
28
|
35,19
|
191
|
9,30
|
45,86
|
14
|
77
|
70,19
|
23
|
22,52
|
159
|
6,72
|
55,39
|
15
|
94
|
79,06
|
36
|
38,95
|
286
|
15,54
|
39,05
|
b. Menghitung Berat Kering Kacang Tanah
Sampel
|
Berat Daun
|
Berat Polong
|
Berat Akar
|
Berat Batang
|
1
|
9,3
|
5,98
|
2,19
|
5,14
|
2
|
11,5
|
9,56
|
3,51
|
7,68
|
3
|
11,93
|
9,16
|
3,67
|
7,78
|
4
|
11,78
|
9,35
|
3,39
|
7,80
|
5
|
7,48
|
6,38
|
1,89
|
2,83
|
6
|
9,71
|
8,49
|
2,49
|
7,58
|
7
|
10,17
|
4,68
|
2,05
|
6,87
|
8
|
12,09
|
8,73
|
3,64
|
6,22
|
9
|
9,67
|
7,04
|
3,09
|
6,61
|
10
|
9,30
|
8,65
|
2,52
|
7,08
|
11
|
8,39
|
6,44
|
2,41
|
4,91
|
12
|
13,33
|
11,49
|
3,31
|
6,81
|
13
|
13,16
|
10,91
|
3,32
|
9,81
|
14
|
13,69
|
7,45
|
2,08
|
10,79
|
15
|
15,04
|
11,94
|
5,42
|
7,42
|
4.2. Pembahasan
Dari data pengamatan diatas, dapat
diketahuai bahwa benih tanaman kacang tanah yang di tanam ada satu tanaman yang
tidak tumbuh. Hal itu disebabkan karena pada saat penanaman lubang tanamnya
terlalu dalam sehingga kecambahnya tidak bisa mencapai permukaan, atau bisa
juga di sebabkan karena kondisi lahan dan iklim yang tidak mendukung pada saat
itu (faktor hujan), yang menyebabkan benih busuk di dalam lubang tanam.
Tetapi banyak juga benih yang
berhasil tumbuh, sehingga bisa terus diamati. Benih
yang tidak tumbuh diganti dengan benih yang baru (disulam). Meskipun benihnya berhasil tumbuh, namun masih banyak
kendala. Diantaranya adalah banyaknya ditemukan daun yang mengeluarkan bercak
kekuningan itu disebabakan kurangnya unsur N.
Selain
unsur tersebut, banyaknya hama dan penyakit pada tanaman juga merupakan kendala
dalam proses pertumbuhan tanaman. Hama yang banyak ditemukan adalah ulat daun,
keong, dan uret tanah. Banyaknya hama disebabkan karena banyaknya gulma
disekitar tanaman, hama yang tadinya akan memakan gulma berbalik menjadi
memekan tanaman kacang tanah. Pada tanaman juga ditemukan penyakait
seperti penyakit layu, bercak daun.
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil pengamatan di atas, dapat
disimpulkan bahwa penanaman secara monokultur mempunyai kelebihan tersendiri,
namun tidak sedikit pula kerugian yang didapat dari penanaman secara
monokultur. Kelebihannya adalah tanaman dapat tumbuh secara optimal tanpa harus
berebut unsur hara yang terkandung di dalam tanah. Kerugiannya adalah banyaknya
hama yang menyerang tanaman kacang tanah, karena penanaman secara monokultur
(hanya satu
tanaman) hama
lebih gampang untuk hinggap pada tanaman.
5.2 Saran
Saran
yang dapat diberikan adalah para petani maupun pelaku pertanian menggunakan
pupuk tanaman dengan kadar yang optimum untuk pertumbuhan tanaman dan menyikapi
pencegahan hama penyakit dengan bijak yaitu dengan menggunakan pengendali hama
penyakit yang ramah lingkungan.
Henry K.
Indronada, Ir., 1985. Pengelolaan Kesuburan Tanah. Jakarta: PT.
Bina Aksara.
Mul Mulyani
Sutedjo, Ir., 1985. Pupuk dan Cara Pemupukan. Jakarta: Bina Cipta.
R. Soeroto
Sosrosodirdjo, dkk, 1990.Teknik Budidaya Kacang Tanah. Jakarta
Sri Setyadi
Harjadi, MM, Dr., 1979. Pengantar Agronomi Budidaya
Tanaman. Jakarta
Rukmana Rahmat. 1998. Kacang Tanah. Kanisius, Yogyakarta
http://ekaboymaster.blogspot.com/2012/02/teknik-budidaya-tanaman-monokultur- dan.html (tanggal akses: 19-06-2013)
Langganan:
Postingan (Atom)